Pesan KH. Abdul Kholid Marufi kepada kader GP Ansor bukan sekadar nasihat, tetapi sebuah pengingat mendasar tentang esensi perjuangan di Nahdlatul Ulama (NU). Dalam dinamika organisasi, sering kali tujuan awal bisa terkikis oleh kepentingan duniawi. Oleh karena itu, meneguhkan kembali niat adalah langkah utama agar perjuangan tetap berada di jalur yang benar.
-
Mencari Barokah: Fondasi Utama Berkhidmat
NU bukan sekadar organisasi sosial-keagamaan, tetapi juga jalan untuk mencari barokah. Ketika seseorang berkhidmat dengan ikhlas, keberkahan dalam hidup dan perjuangan akan mengikuti. Ini yang harus menjadi prinsip utama setiap kader Ansor: berjuang bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk keberkahan bersama. -
Misi Dakwah: Menyebarkan Islam yang Rahmatan lil 'Alamin
GP Ansor sebagai bagian dari NU memiliki tanggung jawab besar dalam dakwah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Di era digital, tantangan dakwah semakin kompleks, dengan maraknya pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku. Kader Ansor harus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan Islam yang toleran, moderat, dan berkeadaban.
-
Tholabul Ilmi: Kader NU Harus Terus Belajar
Ilmu adalah cahaya yang membimbing perjuangan. NU kaya akan ulama dan intelektual yang harus menjadi sumber belajar bagi para kadernya. Tidak cukup hanya berorganisasi, tetapi juga harus terus meningkatkan kapasitas keilmuan. Lebih dari itu, ilmu juga menjadi benteng dari fanatisme berlebihan yang bisa membawa organisasi pada perpecahan. -
Ansor sebagai Roda Penggerak NU
Sebagai organisasi kepemudaan, GP Ansor adalah energi bagi NU. Tanpa peran aktif kader muda, NU bisa kehilangan daya dorongnya dalam menjawab tantangan zaman. Oleh karena itu, Ansor harus menjadi motor penggerak, tidak hanya dalam aspek keagamaan tetapi juga sosial dan kemasyarakatan.
Pesan KH. Abdul Kholid Marufi ini menjadi refleksi penting bagi seluruh kader GP Ansor dan NU secara umum. Jika empat poin ini benar-benar dijalankan, NU akan tetap kokoh sebagai organisasi yang bermanfaat bagi umat, bangsa, dan negara.