Kader Ideal: Kader Yang Berkontribusi

Berdasarkan jenisnya kader GP Ansor memiliki dua kader, yakni kader penggerak dan kader ideologis. Keduanya merupakan kader ideal.

Setiap organisasi dalam mencapai tujuannya sangat bergantung pada anggota sebagai pelaksana tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.

Kader yang dimaksud adalah anggota
Gerakan Pemuda Ansor. Namun kader tersebut perlu dicek dan ricek kontribusinya terhadap organisasi dalam mencapai tujuannya.

Setidaknya ada empat tipe kader yang linier dengan kontribusinya terhadap organisasi. Setelah membaca manakah tipe yang cocok dengan kondisi sahabat saat ini?;

  1. Bukan kader dan tidak berkontribusi terhadap organisasi.
    Orang luar organisasi tentu tak mau tau tentang organisasi Ansor. Kelompok inilah yang menjadi objek perekrutan anggota. Setidaknya tidak menggangu atau menjadi musuh sudah cukup.
  2. Bukan kader dan berkontribusi terhadap organisasi.
    Terdapat orang luar atau anggota yang statusnya belum mengikuti kaderisasi tapi tak ayal berkontribusi meskipun membantu kerepotan saat ada hajat organisasi. Perannya diantaranya menjadi donatur, seksi repot panitia, dan lain sebagainya.
  3. Kader dan tidak berkontribusi terhadap organisasi.
    Orang luar atau anggota merupakan objek kaderisasi. Setelah mengikuti kaderisasi tak sedikit yang tidak aktif. Ini yang menjadi catatan mengapa situasi ini bisa terjadi, apa penyebabnya?
    Apakah proses Diklatnya tidak mencapai kompetensi? Apakah kaderisasi tidak mampu merubah sikap, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga menyebabkan kesenjangan antara pelaksana tugas dengan capaian organisasi?
  4. Kader dan berkontribusi terhadap organisasi.
    Kader yang berkontribusi merupakan kader ideal. Kader ini diciptakan karena kaderisasi yang memenuhi kompetensi sehingga tujuan kaderisasi tercapai. Kader memiliki sikap yang baik dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik untuk melakukan tugas organisasi dalam mencapai tujuan.

Lantas bagaimana dengan bentuk kontribusi kader kepada organisasi?

Ibarat buah kelapa, kader memiliki peran dan bentuk kontribusinya.

  1. Beluluk, bagian buah kelapa yang masih kecil, kadang belum sampai besar tetapi sudah ada yang memanfaatkan untuk mainan anak atau obat mengendalikan kada darah pada penderita diabetes.
  2. Cengkir, sebutan buah kelapa yang masih muda dimanfaatkan untuk upacara adat ataupun obat.
  3. Degan, kelapa muda yang digunakan untuk membuat minuman, camilan, dan produk lainnya.
  4. Kemelas, kelapa muda yang lebih tua dari degan dimanfaatkan untuk kuliner pelas dan botok yang enak.
  5. Kelapa tua, dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti bahan makanan dan minuman, obat dan minyak bahkan menjadi bibit yang unggul.

Peran mu sebagai kader bukan soal jadi buah kelapa tua yang kaya ragam manfaat, tetapi seberapa ada kontribusinya kader terhadap organisasi.

Kadang, kita hanya mampu bergerak di tingkat ranting dan atau Satkorkel. Tapi jika kita maksimal berkontribusi dan berperan aktif sudah cukup efektif untuk kemaslahatan organisasi. Begitu pula peran-peran yang lain disesuaikan dengan tingkatan dan kapasitas masing-masing.

Sebaik-baik kontribusi kader pada pencapaian tujuan organisasi adalah partisipasi pada kegiatan-kegiatan organisasi. Sebab, kegiatan organisasi adalah aktivitas organisasi dalam mencapai output dan outcome yang berkontribusi pada pencapaian misi dan visi organisasi.

Penulis: Agung Rahadi Hidayat
BAGANA Lampung

1 Suka