H. Muhammad Ishaq, S.E (Gus Muis) Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Jakarta Selatan

J


akarta, 19 Februari 2025 – Konferensi Cabang (Konfercab) VI Pengurus Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Administrasi Jakarta Selatan menetapkan H. Muhammad Ishaq SE (Gus Muis) sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Jakarta Selatan secara aklamasi. Konferensi yang digelar pada Rabu (19/2) di Kantor PCNU Jakarta Selatan ini menjadi momentum penting bagi organisasi dalam meneguhkan peran dan strategi keumatan di wilayah Jakarta Selatan.
Selain menetapkan Gus Muis sebagai Ketua Tanfidziyah, Konfercab VI juga memilih KH. Lukman Hakim Zainuddin sebagai Rois Syuriah PCNU Jakarta Selatan. Kombinasi kepemimpinan keduanya diharapkan membawa PCNU Jakarta Selatan semakin solid dan progresif dalam menjalankan program-program keagamaan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
Gus Muis menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sinergi antara NU dengan berbagai elemen masyarakat.
“Kami akan terus memperkuat ukhuwah nahdliyah, ukhuwah Islamiyah, dan ukhuwah wathoniyah, serta memastikan NU hadir sebagai solusi bagi masyarakat. Jakarta Selatan adalah wilayah strategis yang membutuhkan peran aktif NU dalam membangun moderasi beragama, pendidikan, dan kesejahteraan sosial,” ujarnya.
Sementara itu, KH. Lukman Hakim Zainuddin menekankan pentingnya menjaga tradisi keilmuan dan keislaman ala Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.
“Kepemimpinan dalam NU bukan sekadar amanah organisasi, tetapi juga tanggung jawab moral dan spiritual. Mari bersama-sama menjaga NU agar tetap menjadi rumah besar bagi umat Islam, khususnya di Jakarta Selatan,” tuturnya.
Konfercab VI PCNU Jakarta Selatan dihadiri oleh berbagai elemen NU, mulai perwakilan PBNU, Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Daerah Khusus Jakarta, pengurus cabang, majelis wakil cabang, Walikota Jakarta Selatan hingga perwakilan badan otonom NU seperti Ansor, Muslimat, Fatayat, dan IPNU-IPPNU.
Dengan terpilihnya Gus Muis dan KH. Lukman Hakim Zainuddin, diharapkan NU Jakarta Selatan semakin maju dan berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang religius, berdaya, dan berwawasan kebangsaan.