
Jakarta Selatan – Di tengah isu keberagaman yang kerap diuji, semangat persaudaraan justru tumbuh subur di Tebet. Sabtu siang (25/10/2025), suasana hangat menyelimuti salah satu ruang Gereja Asisi Menteng Dalam, tempat digelarnya Dialog Orang Muda Lintas Iman.
Acara ini mempertemukan para tokoh muda dari berbagai komunitas agama — mulai dari Pemuda Katolik, GP Ansor Tebet, hingga perwakilan Banser Tebet — untuk berbagi pandangan tentang pentingnya menjaga kerukunan dan membangun jembatan persaudaraan antarumat beragama.

Dari pihak GP Ansor Tebet, hadir Mohammad Zulfikar (Ketua PAC Ansor Tebet), Rachmadi (Kasatkoryon Banser Tebet), Wasroni (Kasetma Banser Tebet), serta beberapa personel Banser lainnya.
Dari unsur Gereja Katolik hadir Thomas dari Seksi HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan) beserta pengurus Pemuda Katolik tingkat Jakarta Selatan.
Dialog yang berlangsung santai dan penuh keakraban ini membahas tentang peran generasi muda dalam menjaga harmoni dan toleransi di tengah masyarakat multikultural.
Ketua PAC Ansor Tebet, Mohammad Zulfikar, menyampaikan bahwa kehadiran Ansor-Banser dalam dialog lintas iman adalah bentuk nyata dari semangat ukhuwah wathaniyah — persaudaraan kebangsaan yang diajarkan para pendiri bangsa.
“Kami datang bukan sekadar sebagai tamu, tapi sebagai sahabat sebangsa. Ansor dan Banser berkomitmen menjaga Indonesia bukan hanya dari sisi keamanan, tapi juga dari sisi persaudaraan antariman,” ujarnya tegas.
Sementara Pa Thomas dari Gereja Asisi mengapresiasi kehadiran GP Ansor Tebet yang dianggap membawa energi positif dan semangat kebersamaan.
“Kehadiran Banser di gereja ini sangat berarti. Ini bukti bahwa semangat cinta tanah air bisa melampaui sekat-sekat keyakinan. Kita berbeda keyakinan, tapi satu dalam kemanusiaan,” tuturnya hangat disambut tepuk tangan peserta.
Dalam kesempatan yang sama, Rachmadi, Kasatkoryon Banser Tebet, menambahkan bahwa Banser bukan hanya hadir di masjid, tapi juga di setiap ruang yang membawa kebaikan dan persaudaraan.
“Banser menjaga Indonesia dengan cinta. Di masjid, di gereja, di jalan, di manapun ada kebaikan, di situlah Banser berdiri,” katanya dengan penuh semangat.
Dialog lintas iman ini pun ditutup dengan sesi foto bersama, tawa, dan saling bertukar kontak untuk menindaklanjuti kolaborasi kegiatan pemuda lintas agama di masa mendatang.
Acara sederhana namun sarat makna itu mengingatkan kembali pada pesan Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari : “Cinta tanah air adalah sebagian dari iman.”
Dan hari itu, di Gereja Asisi Menteng Dalam, cinta itu terasa nyata — di antara senyum, jabat tangan, dan semangat anak muda Tebet yang bertekad menjaga Indonesia tetap damai dan beradab.